Kunci Jawaban PAI Kelas 6 Bab 4 Halaman 77 Esai Uji Capaian

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan di sekolah dasar. Bagi siswa kelas 6 SD, materi tentang hukum halal dan haram menjadi fokus utama dalam bab keempat. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat memahami konsep dasar halal dan haram, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bab ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan definisi halal dan haram, menyebutkan penyebab dan dasar hukumnya, serta mampu menerapkan ketentuan tersebut dalam kehidupan nyata. Untuk membantu siswa dalam memahami materi ini, berikut ini disajikan kunci jawaban untuk soal esai Uji Capaian Pembelajaran Bab 4 halaman 77-78.

Soal Esai Uji Capaian Pembelajaran

Berikut adalah beberapa pertanyaan esai yang terdapat dalam buku PAI kelas 6 SD Kurikulum Merdeka, beserta jawaban yang dapat digunakan sebagai referensi belajar:

1. Mengapa Allah Swt. menetapkan hukum halal dan haram?
   Jawaban:
   Allah Swt. menetapkan hukum halal dan haram karena Ia Maha Tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi manusia. Hukum ini diberlakukan untuk melindungi kesehatan, keselamatan, dan moral umat manusia.

2. Apa definisi haram?
   Jawaban:
   Haram adalah segala sesuatu yang mengakibatkan pelakunya mendapat dosa atau segala sesuatu yang menjurus kepada keburukan. Hal ini termasuk tindakan atau benda yang tidak diperbolehkan dalam ajaran agama.

3. Apa yang bisa menyebabkan ikan mas menjadi haram dimakan?
   Jawaban:
   Ikan mas dapat menjadi haram untuk dimakan apabila saat diolah bercampur dengan barang haram, seperti bahan-bahan yang tidak halal atau benda-benda yang dilarang dalam ajaran Islam.

4. Tulislah Q.S. al-Ma’idah ayat 3 lengkap dengan terjemahannya!
   Jawaban:
   Surat Al-Maidah ayat 3 menjelaskan tentang beberapa makanan yang diharamkan dalam Islam, seperti bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih atas nama selain Allah, serta hewan yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, tertanduk, atau diterkam binatang buas, kecuali jika sempat disembelih.

Berikut bunyi ayatnya:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Terjemahan:
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tips Belajar Efektif

Untuk meningkatkan pemahaman siswa, disarankan agar mereka terlebih dahulu mencoba menjawab soal-soal tersebut secara mandiri. Setelah itu, kunci jawaban dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan pengoreksi. Dengan demikian, siswa tidak hanya menghafal jawaban, tetapi juga memahami konsep dan makna dari setiap materi.

Kunci jawaban ini juga bisa menjadi bantuan bagi orang tua dalam memandu proses belajar anak. Namun, ingat bahwa setiap siswa memiliki cara belajar dan pemahaman yang berbeda. Oleh karena itu, jawaban yang diberikan tidak bersifat mutlak dan bisa disesuaikan dengan penjelasan guru.