
Keseimbangan Antara Sepak Bola dan Pendidikan
Nasywa Salsabila Fatah, seorang pemain Timnas Wanita U-17, memiliki kisah menarik tentang bagaimana ia mampu membagi waktu antara karier sepak bola dan pendidikan. Baginya, pendidikan tetap menjadi prioritas utama meskipun jadwal latihan dan pertandingan sangat padat.
Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat sibuk bagi Nasywa. Ia menjadi andalan dalam berbagai turnamen penting, seperti Piala AFF Wanita U-19, Kualifikasi Piala Asia Wanita U-20, hingga Piala AFF Wanita U-16. Awa, panggilan akrabnya, menjadi salah satu pemain terpenting di lini depan dalam ajang-ajang tersebut.
Selain itu, Nasywa juga masih aktif bermain bersama Persib Putri. Di akhir tahun 2024, ia berhasil menjadi juara dalam Piala Pertiwi U-17 putaran nasional. Meski begitu, ia tidak pernah mengabaikan pendidikannya.
Ia saat ini duduk di kelas 10 SMAN 21 Bandung. Nasywa menjelaskan bahwa ia tetap mengerjakan tugas sekolah meski sedang menjalani latihan intensif bersama timnas atau klub. Ia memanfaatkan waktu luang di antara sesi latihan untuk menyelesaikan tugas dari sekolah.
“Sekolah aku biasanya latihan dua kali sehari. Kalau pagi latihan, siangnya aku bisa bertanya ke teman jika ada tugas,” kata Nasywa.
Ia juga menambahkan, “Kalau habis latihan sore dan tidak terlalu lelah, aku akan melanjutkan mengerjakan tugas.”
Prestasi yang Menginspirasi
Cara Nasywa membagi waktu antara sepak bola dan pendidikan terbukti efektif. Ia tidak hanya menjaga prestasi akademik, tetapi juga mulai bersinar dalam dunia sepak bola.
Di Piala AFF Wanita U-16 2025, Nasywa mencatatkan dua pencapaian penting. Pertama, ia membawa Indonesia ke semifinal untuk pertama kalinya. Kedua, ia menjadi Top Scorer!
Nasywa mencetak empat gol selama turnamen tersebut. Ia berbagi gelar dengan pemain Thailand, Phattamon Saengta, dan pemain Malaysia, Nur Laila Syamila.
“Alhamdulillah, mungkin karena latihan yang rajin dan pantang menyerah. Terus juga doa orang tua dan keluarga,” ujar Nasywa mengenai kunci kesuksesannya.
Ia juga menyebutkan bahwa permainan rekan-rekannya di tim sangat baik. “Mereka bisa mengalirkan bola dengan baik, sehingga aku bisa mencetak gol yang cukup lumayan,” tambahnya.
Strategi Menyeimbangkan Aktivitas
Bagi Nasywa, kuncinya adalah disiplin dan manajemen waktu yang baik. Ia tidak pernah mengabaikan tugas sekolah meski sedang dalam masa persiapan kompetisi.
Ia sering menggunakan waktu luang di antara sesi latihan untuk belajar. Jika tidak sempat mengerjakan tugas di tempat latihan, ia akan melakukannya di rumah setelah pulang.
Keseriusan Nasywa dalam menjalani kedua bidang ini membuatnya menjadi contoh yang baik bagi para atlet muda. Ia membuktikan bahwa kesuksesan di dunia olahraga tidak harus mengorbankan pendidikan.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Nasywa terus berjuang untuk meraih mimpi di dunia sepak bola sambil tetap menjaga tanggung jawab sebagai seorang pelajar.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!