
Perkembangan Teknologi dan Peluang di Dunia Pendidikan
Perkembangan teknologi telah membuka banyak peluang baru dalam dunia pendidikan. Hal ini membuat profesi guru semakin menarik bagi generasi muda, khususnya Generasi Z. Menurut Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Binus University, Wahyu Setioko, minat terhadap dunia pendidikan justru meningkat dalam dua tahun terakhir.
Wahyu menjelaskan bahwa tren ini berbeda dari persepsi umum yang menyebut profesi guru semakin tidak diminati. Ia mengatakan, animo terhadap dunia pendidikan meningkat karena sekarang pendidikan tidak hanya terbatas pada kelas formal, tetapi juga mencakup ekosistem yang lebih luas.
Pengaruh Teknologi Pendidikan
Salah satu faktor utama yang memengaruhi minat Gen Z adalah perkembangan teknologi pendidikan atau edutech. Lulusan PGSD kini memiliki peluang karier di berbagai sektor, seperti perusahaan teknologi pembelajaran, museum sains, hingga menjadi penulis buku anak. Gen Z cenderung mencari profesi yang kreatif dan berdampak, dan dengan adanya teknologi, profesi di bidang pendidikan semakin bervariasi.
Menurut Wahyu, pendidikan modern tidak hanya membutuhkan guru konvensional, tetapi juga peran pendukung lain. Contohnya, media developer yang mengembangkan konten pembelajaran digital, pelatih di lembaga edukasi non-formal, hingga konsultan pembelajaran berbasis data. Ekosistem pendidikan yang luas ini membuat Gen Z merasa lebih tertarik untuk terjun ke dunia pendidikan.
Pendekatan Multidisiplin di Binus University
Binus University sendiri mengembangkan pendekatan multidisiplin untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan tersebut. Dalam perkuliahan maupun riset, mahasiswa PGSD berkolaborasi dengan bidang ilmu lain seperti computer science atau game development untuk menciptakan inovasi pendidikan.
Wahyu menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar profesi, tetapi juga sektor yang bisa diisi oleh siapa pun. Mereka yang memiliki hard skills di bidang komputer, data analis, atau teknologi digital tetap bisa berperan dalam dunia pendidikan. Peran teknologi inilah yang membuat generasi Z melihat profesi guru dengan perspektif baru.
Transformasi Pendidikan di Era Digital
CEO CoLearn, Marc Irawan, menekankan bahwa transformasi pendidikan di era digital menuntut peran guru yang lebih dari sekadar pengajar di ruang kelas. Ia menjelaskan bahwa guru di masa depan akan menjadi fasilitator pembelajaran yang personal, interaktif, dan berbasis data. Mereka juga akan berperan sebagai inovator yang memanfaatkan platform digital.
Menurut Marc, lulusan pendidikan guru kini memiliki peluang besar untuk meniti karier di sektor edutech. Profesi yang bisa digeluti meliputi kreator konten pendidikan, konsultan pendidikan, hingga spesialis produk yang mengembangkan solusi pembelajaran digital. Era baru ini memungkinkan guru untuk berkiprah dalam ekosistem pendidikan global.
Peran Guru yang Selalu Strategis
Penasihat Indonesia Mengajar, Evi Trisna, menekankan bahwa peran guru selalu strategis karena mereka yang membekali generasi muda di garis depan. Oleh karena itu, guru perlu terus belajar dan berinovasi. Evi menyarankan agar guru tetap terbuka dengan perkembangan teknologi sambil tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Dengan begitu, mereka dapat memberikan dampak nyata, baik di kelas, komunitas sekitar, maupun dalam ekosistem pendidikan berskala global.
Komitmen Institusi dalam Melahirkan Tenaga Pendidik Berkelas Dunia
Dekan Faculty of Humanities Binus University, Elisa Carolina Marion, menyebut prodi PGSD sebagai bentuk komitmen institusi dalam melahirkan tenaga pendidik berkelas dunia. Ia berharap dapat memberi kesempatan bagi generasi muda untuk meraih mimpi menjadi guru dengan standar internasional sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!