
Penanganan Kasus Keracunan di SMPN 4 Pamarican
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, menegaskan pentingnya kewaspadaan yang lebih tinggi dalam menerima paket makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kasus keracunan yang dialami sejumlah siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Pamarican.
Kasus tersebut terjadi setelah siswa menyantap MBG pada Senin, 29 September 2025. Dari data sementara, sebanyak 47 siswa mengalami gejala seperti mual, pusing, dan lemas. Sebagian dari mereka memerlukan perawatan medis, dengan 13 orang dirawat di Puskesmas Pamarican, dua siswa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjar, dan sisanya ditangani oleh Puskesmas Banjarsari.
Erwan Darmawan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, serta aparat terkait untuk menangani situasi ini. Ia berharap agar para siswa yang sakit segera pulih dan kembali beraktivitas normal. Selain itu, ia juga menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap penerimaan MBG di setiap sekolah, baik dari segi fisik maupun aspek lainnya.
Menurut Erwan, penyebab pasti dari keracunan masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan. Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua siswa yang mengonsumsi MBG mengalami gejala serupa. Oleh karena itu, pihaknya sedang menunggu laporan dari tim kesehatan, termasuk kemungkinan penghentian sementara program MBG jika diperlukan.
Selain itu, Erwan telah memberikan instruksi kepada wali kelas untuk memantau kondisi kesehatan siswa secara intensif. Dalam waktu 2x24 jam, wali kelas diminta melaporkan perkembangan kondisi siswa. Sampai saat ini, tidak ada penambahan kasus baru yang dilaporkan.
Pemerintah Kabupaten Ciamis juga berharap mendapatkan dukungan dan doa dari masyarakat agar siswa yang dirawat bisa segera pulih dan kembali bersekolah seperti biasa.
Langkah-Langkah yang Diambil
Beberapa langkah telah diambil untuk memastikan keselamatan siswa dan mencegah terulangnya kejadian serupa:
- Pemantauan Kesehatan Siswa: Wali kelas diminta untuk memantau kesehatan siswa secara intensif selama 2x24 jam.
- Koordinasi dengan Pihak Terkait: Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk menangani kasus ini.
- Uji Laboratorium: Sampel makanan akan diperiksa di laboratorium untuk menentukan penyebab pasti keracunan.
- Pemantauan Program MBG: Jika diperlukan, program MBG dapat dihentikan sementara hingga hasil uji laboratorium diketahui.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi siswa dan menjaga kualitas layanan makanan yang diberikan kepada mereka.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!