
Biodata Rektor UGM, Ova Emilia
Ova Emilia kini menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan resmi terkait ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Ia menyatakan bahwa Jokowi adalah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah menerima ijazah sesuai ketentuan. Sebelumnya, banyak pihak meragukan keaslian ijazah tersebut.
Ova Emilia adalah Rektor UGM periode 2022–2027. Ia memiliki latar belakang pendidikan dokter dengan gelar akademik lengkap yaitu Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. Ia dilantik sebagai Rektor UGM pada 27 Mei 2022. Lahir di Yogyakarta pada 19 Februari 1964, usianya saat ini adalah 61 tahun.
Pendidikan Ova Emilia
Ova menempuh pendidikan S1 dan profesi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UGM dari tahun 1982 hingga 1989. Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 dalam bidang Medical Education di University of Dundee Skotlandia pada 1993. Selama masa ini, ia terlibat dalam penelitian di Lab Penelitian Gizi Masyarakat dan Kesehatan serta menjadi instruktur Skill Lab FK-KMK UGM.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan untuk program Dokter Spesialis dan Dokter Subspesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UGM, serta program S3 di University of New South Wales Australia.
Jabatan yang Pernah Diemban
Selama berkarier di UGM, Ova pernah menjabat beberapa posisi penting, antara lain: - Koordinator Modul Inovasi Pendidikan Kedokteran FK UGM (1996–2003) - Asisten Wakil Dekan bidang Akademik FK UGM (2005–2008) - Ketua Tim Kurikulum (2008–2012) - Anggota Tim Pengembangan dan Perencanaan SDM RS Akademik UGM (2008–2010) - Ketua Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis FK UGM (2009–2014) - Wakil Dekan Bidang Akademik FK-KMK UGM (2012–2016) - Dekan FK-KMK UGM (2016–2021 dan 2021–2022)
Di luar kampus, Ova juga aktif dalam berbagai jabatan seperti konsultan pengembangan standar rumah sakit, chief editor jurnal pendidikan kedokteran, dan ketua asosiasi fakultas kedokteran negeri Indonesia.
Prestasi dan Karya
Ova Emilia telah meraih berbagai penghargaan selama karier akademiknya, antara lain: - First Prize for Young Gynecologist Award tahun 1998 - Poster Prize Winner dan Free Paper Prize Winner pada The 2nd Indonesian Medical Education Meeting and Expo tahun 2005 - SIDA Award tahun 2006 - The Best Lecture of Universitas Gadjah Mada tahun 2010 - The Winner of the First Best Poster of Research in National Congress of Association of Indonesian Family Medicine tahun 2013 - Bangga Kencana tahun 2020
Selain itu, ia juga dikenal sebagai penulis puluhan buku dan jurnal internasional, seperti "Teknologi Kontrasepsi", "Promosi Kesehatan dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi", dan "Clinical Decision Making in Obstetrics and Gynecology".
Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan pribadinya, Ova menikah dengan Jang Keun Woong, seorang warga negara Korea. Mereka menikah pada 1990 dan memiliki empat anak, yaitu He Yeon Asva Navaisa, He Jin Zulvy Izzabilla, Dae Sung Romi Bassam, dan Dae Jin Dimas Farrel. Ova juga memiliki cucu bernama Raelisha Hanami Farkhan Jang Ye Jin.
Saat menjabat sebagai Rektor UGM, Ova memwisuda putrinya sendiri, He Yeon Asva Navaisa, pada 26 Oktober 2022. Asva berhasil meraih IPK sempurna 4,00 dan lulus dengan dua gelar, yaitu Spesialis Dermatologi dan Venerologi serta S2 Kedokteran Klinik.
Pernyataan Resmi Ova Emilia tentang Ijazah Jokowi
Ova Emilia memberikan pernyataan resmi terkait ijazah Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan bahwa UGM mengakui Jokowi sebagai alumni dan telah memberikan ijazah sesuai ketentuan. Ia menjelaskan bahwa UGM memiliki dokumen otentik yang mencakup proses penerimaan, perkuliahan, KKN, hingga wisuda Jokowi.
Pernyataan ini disampaikan dalam video yang diunggah oleh UGM di YouTube. Ova menegaskan bahwa ijazah Jokowi dikeluarkan pada 19 November 1985. Ia juga menyatakan bahwa UGM tidak bertanggung jawab atas penggunaan ijazah setelah kelulusan.
Tanggapan Roy Suryo
Roy Suryo, yang sebelumnya terlibat dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi, menanggapi pernyataan Ova Emilia dengan skeptis. Ia menyoroti komentar di bawah video yang menyebut UGM makin rancu. Roy menilai pernyataan UGM tidak profesional karena tidak memberikan bukti konkret.
Ia juga menyebut bahwa ada foto ijazah Jokowi yang diperlihatkan dalam buku "Jokowi's White Paper". Roy menilai pernyataan Ova Emilia menyiratkan UGM ingin melepas tanggung jawab atas ijazah Jokowi.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!