Ketua Dewan Adat Garut: Panca Waluya Jembatan Budaya dan Pendidikan Modern

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pentingnya Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Di tengah perubahan kurikulum pendidikan yang terus berkembang, penting untuk memperhatikan aspek-aspek yang sering kali terabaikan. Salah satunya adalah kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai luhur yang bisa menjadi fondasi dalam pembentukan karakter generasi muda. Kang Oos Supyadin SE MM, pengurus Dewan Adat Kabupaten Garut (DAKG), menilai bahwa nilai-nilai tersebut belum sepenuhnya diintegrasikan dalam sistem pendidikan saat ini.

Menurut Kang Oos, masyarakat Sunda sejak zaman karuhun sudah memiliki konsep pendidikan yang sangat lengkap, yaitu Panca Waluya. Konsep ini dikenal sebagai “Lima Kesempurnaan” yang mencakup nilai-nilai seperti cageur, bageur, bener, pinter, dan singer. Kelima nilai ini merupakan dasar dari pendidikan karakter yang diwariskan oleh leluhur Sunda.

“Jika lima nilai ini bisa diterapkan sejak dini melalui kurikulum, maka generasi muda kita akan tumbuh bukan hanya pintar secara akademik, tapi juga berkarakter kuat,” jelasnya. Ia menekankan bahwa konsep ini sejalan dengan semangat pendidikan modern yang menekankan pembentukan karakter, namun memiliki kekuatan lebih karena bersumber dari budaya lokal.

Panca Waluya tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga menggabungkan aspek emosional dan keterampilan. Ini mirip dengan pendekatan deep learning dalam pendidikan modern, tetapi dengan pendekatan yang lebih holistik. Dengan demikian, pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai lokal dapat membantu siswa memahami dunia sekitar mereka dengan lebih baik.

Manfaat Integrasinya dalam Kurikulum

Penerapan konsep Panca Waluya dalam kurikulum pendidikan, khususnya di Jawa Barat, memiliki banyak manfaat. Pertama, hal ini dapat membentuk karakter anak yang utuh dan bertanggung jawab. Kedua, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan globalisasi. Ketiga, mereka akan memiliki identitas yang kuat sehingga tidak mudah terlepas dari akar budaya mereka.

Kang Oos menyatakan bahwa penerapan kurikulum berbasis Panca Waluya yang digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), dapat melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Jika Jawa Barat menjadi pelopor, daerah lain akan terinspirasi. Ini bukan hanya tentang pendidikan Sunda, tetapi juga tentang membangun peradaban bangsa yang berkeadaban.

Kolaborasi dalam Implementasi

Untuk mewujudkan konsep ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat. Metode yang bisa digunakan beragam, mulai dari pembelajaran berbasis karakter, kegiatan ekstrakurikuler, hingga penguatan pendidikan keluarga. Dengan pendekatan ini, nilai-nilai lokal dapat lebih mudah diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kang Oos juga menyarankan agar kurikulum pendidikan di Jawa Barat diberi nama Kurikulum Panca Waluya. Nama ini bukan sekadar simbol, tetapi juga pengingat bahwa pendidikan sejati harus berakar pada budaya kita sendiri. Dengan begitu, generasi muda akan lebih memahami dan menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur.