
Panduan Refleksi Modul 3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Para peserta PPG PAI Kemenag 2025 Batch 2 dan 3 kini memiliki akses ke kumpulan contoh Tugas Refleksi Modul 3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran (PPP). Kumpulan ini mencakup Topik 2, 3, 4, 7, dan 8. Tujuan dari penyusunan contoh ini adalah untuk memberikan referensi yang dapat membantu pendidik memahami penerapan materi dalam praktik nyata. Setiap contoh dilengkapi dengan pengalaman, tantangan, hingga rencana aksi yang relevan dengan kondisi pembelajaran di madrasah atau sekolah.
Untuk memudahkan akses, file dapat diunduh dan diedit melalui tautan yang tersedia di akhir artikel.
Contoh Refleksi Modul 3 Topik 7: Pengembangan Modul Ajar Berbasis PBL
1. Pilih Materi yang Menarik dan Deskripsikan
Materi yang dipilih adalah Modul Ajar Berbasis Problem Based Learning (PBL). Modul ini dirancang untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pemecahan masalah kontekstual. PBL mendorong partisipasi aktif, kerja sama tim, serta penggunaan data dalam pengambilan keputusan. Dalam metode ini, guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan pembelajaran tanpa memberikan instruksi langsung secara terus-menerus.
2. Analisis Implementasi Materi
Penerapan PBL di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dilakukan dengan pendekatan berikut: - Mengidentifikasi masalah nyata di lingkungan sekitar siswa, seperti kebersihan sekolah atau penghematan air. - Membagi siswa ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan mencari solusi. - Menyediakan bahan belajar dan sumber eksplorasi. - Mengarahkan siswa untuk menyusun solusi dan menyajikan hasilnya dalam forum kelas. - Menutup dengan refleksi pembelajaran.
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaboratif, komunikasi efektif, dan rasa tanggung jawab sosial.
3. Pengalaman Praktis yang Relevan
Dalam praktik nyata, pendekatan PBL diterapkan pada tema "Lingkungan Bersih" di kelas 4 MI. Siswa terlihat antusias saat mencari solusi atas permasalahan sampah di sekolah. Mereka bahkan menyusun poster kampanye kebersihan secara mandiri.
Namun, tantangan muncul ketika sebagian siswa mengalami kebingungan karena belum terbiasa belajar mandiri dan menghadapi masalah terbuka. Hal ini menunjukkan perlunya bimbingan bertahap dari guru dan penguatan keterampilan belajar mandiri.
4. Tantangan dan Hikmah (Lesson Learned)
Tantangan: - Kurangnya kebiasaan belajar mandiri pada siswa. - Keterbatasan waktu pembelajaran untuk eksplorasi mendalam. - Sarana dan prasarana yang belum memadai (alat tulis, media pembelajaran, koneksi internet).
Hikmah yang Diperoleh: - PBL menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa memiliki terhadap proses belajar. - Perlu desain pembelajaran bertahap dan strategi scaffolding dari guru. - Keterlibatan aktif siswa membuat pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.
5. Rencana Aksi Penerapan PBL
Tema: Hidup Bersih dan Sehat
Topik Masalah: Kurangnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya
Langkah Penerapan: 1. Guru menayangkan video edukasi tentang dampak sampah bagi lingkungan. 2. Siswa dibagi ke dalam kelompok dan diminta mencari solusi konkret. 3. Setiap kelompok membuat poster kampanye kebersihan sekolah. 4. Poster disosialisasikan ke kelas lain. 5. Siswa mempresentasikan proses dan refleksi pembelajaran mereka. 6. Guru melakukan asesmen formatif dan memberi umpan balik.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!