
Kepala Sekolah Viral Karaoke Saat Jam Belajar, Akhirnya Minta Maaf
Dua kepala sekolah (Kepsek) menjadi sorotan setelah aksinya melakukan karaoke saat jam belajar. Tidak hanya itu, kejadian ini dilakukan menggunakan smart TV yang diduga bantuan dari Prabowo. Aksi keduanya menyebar di media sosial dan mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Kedua Kepsek tersebut diketahui adalah pasangan suami istri. Mereka masing-masing menjabat sebagai Kepsek di dua SDN yang berbeda. Abad Asrori menjabat sebagai Kepsek SDN 2 Pasirtenjo, sedangkan istrinya, Dian Widiyanti, menjabat sebagai Kepsek di SDN 2 Ciodeng.
Aksi mereka melakukan karaoke saat jam belajar dengan menggunakan smart TV bantuan dari Prabowo membuat video tersebut viral. Video tersebut diterima oleh TribunBanten.com dari Disdikpora Pandeglang. Dalam video tersebut, keduanya menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang telah dilakukan.
"Kami Abad Asrori dan Dian Widiyanti menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas tindakan yang telah melanggar disiplin kerja sebagai ASN khususnya sebagai Kepsek," ujar keduanya dalam video tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 15 September 2025, sekitar pukul 11.30 WIB, dengan durasi video dua menit dua puluh enam detik. "Hal ini dilakukan tanpa unsur kesengajaan, tetapi merupakan kegiatan pemeriksaan dan penerimaan barang Smart Board berupa interaktif, plat panel berserta kelengkapannya."
Meskipun tidak sengaja, mereka menyadari bahwa tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang Kepsek. "Karena melanggar etik, disiplin serta mencoreng citra pendidikan," tambahnya.
Mereka mengakui kesalahan dan berjanji untuk tidak mengulangi tindakan serupa. "Saya mengaku bertanggung jawab penuh terhadap tindakan tersebut. Saya berkomitmen, tidak akan melakukan berbuat tindakan serupa dikemudian hari. Serta berjanji meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai Kepsek."
Permohonan maaf ini disampaikan dengan narasi yang sama, menunjukkan bahwa keduanya sangat menyesali tindakan mereka. Meski awalnya viral karena aksi yang tidak sesuai dengan tanggung jawab sebagai Kepsek, kini mereka telah mengambil langkah untuk memperbaiki diri.
Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran bagi para pejabat publik, khususnya yang bekerja di bidang pendidikan. Kejadian ini menunjukkan pentingnya menjaga etika dan disiplin dalam menjalankan tugas. Selain itu, penggunaan teknologi seperti smart TV harus digunakan secara bijak dan sesuai dengan tujuan utamanya.
Sebagai bentuk komitmen, kedua Kepsek ini berjanji untuk lebih fokus pada tugas masing-masing dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah masing-masing. Dengan demikian, harapan besar diarahkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!