Transformasi Pesantren Persis Gandok Menjadi Pusat Pendidikan Modern
Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) Gandok 383 di Bungursari, Kota Tasikmalaya, sedang mengalami perubahan signifikan. Saat ini, pesantren tersebut tengah bertransformasi menjadi pusat percontohan pendidikan modern dan bermutu. Perubahan ini dibuktikan dengan dimulainya pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persis Gandok yang dilakukan melalui acara Peletakan Batu Pertama pada Sabtu, 27 September 2025.
Acara penting ini turut dihadiri oleh dua tokoh utama, yaitu Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof. Atip Latifulhayat, serta Ketua Umum Persis, KH. Jeje Zaenudin. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif pengembangan pendidikan di bawah naungan Persis.
Dukungan Pemerintah untuk Revitalisasi Pendidikan
Pembangunan gedung SMP Persis Gandok merupakan bagian dari program revitalisasi ruang kelas yang didukung penuh oleh pemerintah pusat. Kehadiran Wamendikdasmen Prof. Atip Latifulhayat dalam acara tersebut memberikan penegasan bahwa upaya Persis sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan pendidikan berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Atip memberikan pujian sekaligus arahan strategis kepada lembaga pendidikan di bawah naungan Persis, terutama Pondok Pesantren Gandok. Ia meminta agar lembaga tersebut terus berorientasi pada peningkatan mutu dan modernisasi.
“Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Persis harus berorientasi pada peningkatan mutu dan modern,” ujar Prof. Atip, menekankan bahwa langkah ini sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman.
Sinergi antara Pemerintah dan Swasta
Lebih lanjut, Wamendikdasmen Atip Latifulhayat menyoroti pentingnya sinergitas antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan swasta. “Tidak mungkin pemerintah berjalan sendiri tanpa bermitra dengan swasta,” tegasnya. Ia menilai bahwa kemitraan strategis ini menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional secara keseluruhan.
Menurut data yang disampaikan, saat ini dominasi sekolah swasta sangat besar, terutama di jenjang menengah. Bahkan, untuk tingkat PAUD, jumlah lembaga pendidikan swasta mencapai 96 persen, sementara hanya 4 persen yang dimiliki pemerintah. Di tingkat SMP, proporsi antara swasta dan pemerintah sudah hampir seimbang.
Atip juga secara spesifik memuji Persis sebagai pionir pendidikan Islam modern di Indonesia. Sejak awal, Persis dinilai memiliki sejarah integrasi pelajaran agama dan umum yang progresif. Inovasi pendidikan ini membuktikan bahwa sekolah swasta dapat berdiri di garda terdepan dalam pengembangan pendidikan.
Pendidikan untuk Semua Kalangan
Pimpinan Pondok Pesantren Persis 383 Gandok, Arif Rifandi, menjelaskan bahwa pembangunan SMP ini adalah langkah besar bagi institusi tersebut. PP Persis 383 Gandok kini memiliki TK, MI, dan SMP yang sedang dalam proses pembangunan ruang kelas.
Ke depan, Persis Gandok bahkan berencana melebarkan sayap dengan membangun sekolah tingkat SMA hingga perguruan tinggi. Komitmen utama Persis adalah memberikan layanan pendidikan yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, tidak hanya untuk anggota Persis saja.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan yang bermutu dan berkualitas bagi semua kalangan, tidak hanya untuk jam'iyah Persis saja tetapi juga untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Arif Rifandi.
Dengan arahan Wamendikdasmen dan dukungan penuh dari Pimpinan Pusat Persis, Arif Rifandi bertekad menjadikan PP Persis 383 Gandok sebagai percontohan pendidikan Islam bermutu di Kota Tasikmalaya. Pembangunan SMP ini adalah langkah nyata menuju mewujudkan visi Gandok Goes Modern dan bermutu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!