Dua Kali Gagal Daftar Akpol, Akhirnya Lolos Tapi Meninggal Saat Pendidikan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dua Kali Gagal Daftar Akpol, Akhirnya Lolos Tapi Meninggal Saat Pendidikan

Kehilangan yang Menyentuh Hati

Puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa memenuhi kediaman Difalya Cendekya Danial (19) di BTN Bungoro Indah Blok A6, Kabupaten Pangkep. Peristiwa ini terjadi pada Senin (29/9/2025), setelah kepergian Difa, seorang calon taruna akademi kepolisian yang masih sangat muda.

Difa, yang dikenal dengan nama panggilan akrabnya, menghembuskan napas terakhir di RS Bhayangkara pada Sabtu (27/9/2025) pukul 07.40 WIB. Kepergiannya mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga yang masih sulit percaya akan kenyataan ini. Sebab, Difa dikenal sebagai sosok yang sehat dan penuh semangat dalam menjalani pendidikan.

Impian yang Tak Pernah Berhenti

Tante almarhumah, Dewi, mengungkapkan bahwa sejak kecil Difa sudah memiliki impian menjadi polisi. Ia bahkan pernah mengalami kegagalan saat pertama kali mendaftar Akademi Kepolisian (Akpol). Namun, ketekunan dan kegigihannya membuatnya mencoba kembali. Tahun 2025 ini, ia akhirnya berhasil lolos seleksi dan resmi menjadi bagian dari Akpol Semarang.

“Dia memang bercita-cita jadi polisi. Dua kali mendaftar, baru tahun ini berhasil lolos,” ujar Dewi, yang ditemui di rumah duka.

Perjalanan Hidup yang Menginspirasi

Lahir di Pangkep pada 26 Februari 2006, Difa adalah alumni SMA Taruna Nusantara Magelang. Selama masa sekolah dasar dan menengah, ia menunjukkan bakat kepemimpinan dengan menjadi Ketua OSIS SMPN 1 Pangkep selama dua periode. Selain itu, ia juga dikenal berprestasi di bidang akademik.

Karakternya yang sopan, penyayang, dan dekat dengan keluarga membuat kepergiannya terasa begitu berat bagi orang-orang terdekat. “Dia anak yang baik, selalu membanggakan keluarga. Kehilangannya membuat kami sangat terpukul,” ucap Dewi dengan mata berkaca-kaca.

Kecemasan dan Kesedihan

Menurut informasi yang diterima keluarga, Difa sempat mengalami kejang dan sesak napas pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 18.15 WIB. Ia lalu dibawa ke IGD RS Bhayangkara Akpol. Meskipun kondisinya sempat membaik dan bahkan sempat mengerjakan tugas pada Sabtu pagi, takdir berkata lain. Saat diperiksa pukul 07.40 WIB, Difa dinyatakan meninggal dunia.

Jenazahnya kemudian dipulangkan dari Semarang ke Makassar melalui Surabaya, sebelum dimakamkan di pekuburan keluarga, Minggu (28/9/2025) pukul 11.00 Wita. Ratusan pelayat hadir mengantarkan kepergian taruni berprestasi itu, termasuk sejumlah pejabat kepolisian, mulai dari Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri, hingga Kapolres Pangkep AKBP Muh. Husni Ramli.

Kehilangan yang Mengguncang Keluarga

Meski sedih, keluarga mencoba ikhlas menerima kepergian putri mereka. “Pasti kecewa, tapi kita kembalikan kepada Allah. Mungkin sudah jalannya,” ujar Dewi.

Bagi keluarga, kisah perjuangan Difa yang gigih mendaftar Akpol hingga akhirnya lolos adalah bukti tekad kuatnya. Hanya saja, takdir menghentikan langkahnya lebih cepat dari yang dibayangkan. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang yang mengenalnya.